Jumat, 20 Juli 2012

Ramadhan, kita Berbenah Diri


Segala puji bagi Allah, yang tidak ada yang bisa mencegah atas apa yang Ia berikan, dan tidak pula ada yang bisa memberi terhadap apa yang Ia cegah.
Bulan Ramadhan sebentar lagi akan kita jelang. Sebagai seorang Muslim sudah semestinya kita menyambut Bulan Ramadhan ini dengan suka-cita. Kemudian apa yang sebaiknya kita siapkan agar kita dapat meraih segala kebaikan di bulan yang Mulia ini?

Ada beberapa hal yang dapat dikerjakan sebagai berikut:

1)           Merasa senang dan gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan.
Senang atau gembira terhadap sesuatu tentu bukan hal yang dapat dipaksakan begitu saja, melainkan terjadi karena adanya proses hubungan yang terjalin baik dengan obyek yang dicintai. Demikian pula merasa senang atau gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan juga tidak bisa dipaksakan.  Mereka senang menyambut bulan Ramadhan, karena ybs memahami keutamaan Ramadhan dan mensyukuri masih diberikan kesempatan pada berada di bulan yang sungguh sangat berharga untuk meraih keridhaan Allah SWT. Dalam salah satu hadist Rasulullah SAW pernah bersabda:”Barangsiapa yang merasa gembira dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya dari semua neraka”  (Al Hadist/ Durratun Naashihiin)
2)         Muhasabah diri
Agama mengajarkan kepada kita agar senantiasa mencermati terhadap amal yang kita kerjakan. Allah SWT berfirman:” Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa melihat kepada dirinya apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok.” (Al Hasyr : 18) Oleh karena itu diperlukan muhasabah atau evaluasi terhadap diri kita serta prestasi beribadah kita. Sebenarnya muhasabah itu dilaksanakan sepanjang waktu, bukan hanya waktu jelang Ramadhan saja. Orang yang tidak mau melakukan evaluasi, tentu tidak akan dapat mengetahui kemajuan atau kemunduran prestasinya. Bisa jadi ia menyangka telah banyak berbuat sesuatu, padahal sebenarnya masih jauh dari apa yang ditentukan. Maka Rasulullah SAW mengajarkan agar membuat perbandingan, kepada hal yang baik (agama) untuk melihat , mencontoh ke atas (kepada orang yang lebih taat, lebih ‘alim dsb) sedang perkara dunia (hal yang kurang baik) untuk melihat ke bawah, agar orang dapat bersyukur. 
3)         Memperbanyak istighfar dan taubat
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan dalam kehidupan ini. Rentang panjang kehidupan yang dilalui acap kali membuat kita terlena dalam khilaf dan dosa. Maka istighfar dan taubatlah pintu untuk membersihkan kesalahan kita tsb, bahkan Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan. Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang selalu menetapi istighfar, maka Allah menjadikan baginya dari setiap kesempitan suatu jalan keluar, dari setiap kesusahan suatu jalan penyelesaian, dan Allah memberinya rezeki dari arah yang ia tidak duga-duga.” (Riwayat abu Daud dan Nasai dengan sanad berpredikat sahih)
Rasulullah Saw mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak istighfar, kendatipun beliau sendiri telah mendapat ampunan atas semua dosa yang lalu dan yang kemudian. Sekurang-kurangnya 70 kali atau 100 kali dibaca setiap harinya. Suatu pendapat mengatakan tentang jumlah yang harus dibaca, minimal 100 kali pada pagi hari dan 100 kali pada sore hari. Sebagian ahli shufi menetapkan kepada muridnya pada permulaan perkaranya membaca istighfar 100 kali pada setiap pagi dan sore hari, membaca shalawat nabi 100 kali serta membaca Laa Ilaaha Illallah 300 kali lebih sedikit.

4)         Memperbaiki dan meningkatkan Silaturahmi
Allah SWT berfirman:”Bertaqwalah kepada Allah, yang kau minta (hajatnya terpenuhi) kepada-Nya, dan peliharalah pertalian persaudaraan/ kerabatmu (jangan kau putuskan ikatan dengan mereka). (An Nisa 1)
Dalam salah satu hadist, Rasulullah Saw pernah bersabda:”Amal yang paling cepat pahalanya adalah silaturahmi, dan dosa yang disegerakan akibatnya adalah putusnya hubungan persaudaraan dan penganiayaan.” (Al Hadist/ Tambihul Ghafilin)
Jelang Ramadhan merupakan momen yang sangat baik, untuk meningkatkan silaturahmi. Demikian pula dapat dipergunakan untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan manakala ada salah paham (mis komunikasi) dan sebagainya, dapat diselesaikan sebelum bulan Ramadhan tiba. Jadikan bulan Ramadhan benar-benar bulan ibadah, akan sangat sayang bila diwarnai dengan perseteruan berkepanjangan. Maka memperbaiki hubungan akan semakin menambah keharmonisan dalam keluarga ketika menjalankan ibadah puasa, maka saatnya untuk saling meminta maaf.
5)         Melatih ibadah pada bulan Sya’ban
Sebenarnya ibadah atau amalan apapun tidak memberikan dampak yang berarti, apabila tidak dikerjakan dengan ikhlas, sungguh-sungguh dan istiqomah. Momen yang tepat menjelang bulan Ramadhan dapat dimanfaatkan untuk melatih diri dan anggota keluarga meningkatkan ibadah, seperti berpuasa, membaca Al- Qur’an, shalat malam, meningkatkan sedekah dan sebagainya. Dari Aisyah ra, ia berkata:”Tidakkah saya melihat Rasulullah menyempurnakan satu bulan puasa kecuali Ramadhan, dan tidaklah saya melihat Rasulullah yang paling banyak puasanya kecuali bulan Sya’ban” (HR. Bukhari)
6)         Mempersiapkan bekal keperluan selama bulan Ramadhan
Banyak orang yang menyiapkan bekal keperluan secara khusus menghadapi bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan dengan harapan akan dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan khusuk. Berbagai persiapan dilakukan, baik menyangkut tempat ibadah, pakaian shalat, buku-buku bacaan agama bahkan ada pekerja berat yang dengan suka cita menabung 11 bulan untuk bisa menikmati dan menyempurnakan ibadah bulan Ramadhan.
7)         Meningkatkan kegiatan taklim
Menimba ilmu atau menghadiri kegiatan taklim akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan ibadah puasa. Muadz bin Jabal pernah mengatakan:”Belajarlah ilmu, sebab belajar itu adalah suatu kebaikan, dan menimbanya adalah ibadah, sedang mengingatnya adalah tasbih, lalu mengadakan penyelidikan padanya berarti jihad, kemudian mengajarkannya adalah shadaqah, dan memberikannya kepada yang berhak adalah taqarrub, karena ilmu itu adalah cara untuk menempuh derajat di surga. Ilmu adalah kawan di saat kesepian atau di tengah pengasingan, ia sebagi penunjuk jalan kegembiraan, dan penolong saat kesukaran, penghias di antara kawan, dan senjata penghalau musuh.”
Berbagai media taklim hampir dijumpai dimana-mana; penghajian di Masjid, di Mushola di rumah-rumah, di media elektronik (TV, Radio, internet) dsb. Orang dapat memilih yang disukai sesuai selera dan kesempatan masing-masing.

Demikian sekilas amalan yang mungkin dapat dikerjakan dalam rangka menyongsong bulan Ramadhan

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilaaha illa anta, Astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada.Mu

Wallahu a’lam bi shawab.
(A.Kuspriyanto, Sumber: Tanbihul Ghafilin, Mahkota Pokok-2 Hadist Rasulullah, dan sumber lain)

Selasa, 17 Juli 2012

Marhaban Ya Ramadhan 1433 H


Marhaban Ya Ramadhan 1433 H
Posting by : Akhmad Kuspriyanto
PUASA Ramadhan sebentar lagi akan datang. Sebagai orang yang beriman kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini , agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Orang yang bagus amal ibadahnya dan bagus pula amal sosialnya.
Oleh karenanya , pantas kehadiranya disambut dan dipersiapkan dengan penuh suka cita. Maka berbagai event pun digelar untuk menyambut kedatangannya , dari ujung pelosok hingga tidak pelosok ‘rame-rame’ melakukan penyambutan. Mulai dari budaya “padusan” (maksudnya mandi besar, membersihkan badan agar bersih dan suci), membersihkan perlengkapan sholat seperti ; ‘rukuh’ , sarung atau sajadah, sampai penyambutan kolosal ‘pawai ta’aruf songsong romadhon’ dan sejenisnya yang melibatkan kolaborasi berbagai elemen masyarakat dan budaya.
Memang, cara orang menyambut sang Ramadhan bermacam-macam. Tetapi, sebenarnya penyambutan itu sudah dimulai awal bulan Syawal, ketika berakhirnya bulan Ramadhan tahun yang lalu. Semangat beribadah yang sebaiknya tetap menggelora setelah bulan Ramadhan berakhir ; dari hari ke hari , bulan ke bulan , seperti halnya menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Kebiasaan beribadah seperti shalat berjamaah lima waktu, membaca Qur’an, bersedekah, membantu para duafa, dan amal sholeh yang lain. Akan sangat indah, dan sangat bermanfaat bisa dijalankan sepanjang hari, sepanjang bulan, bukan hanya di bulan Ramadhan bahkan sepanjang kita masih bernafas.
Terlebih lagi ketika, memasuki bulan yang dimuliakan Allah, bulan yang penuh barokah, rahmat dan maghfirah, dimana amalan-amalan shalih pada bulan Ramadhan dilipatgandakan pahalanya, dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang melakoninya dengan iman dan ikhlas semata-mata mengharap ridha dari Allah ‘Azza wa Jalla.
Dahulu Rasulullah SAW, ketika datang bulan Ramadhan beliau memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya,”Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barokah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan , mengabulkan do’a , dan Allah membanggakan kalian di hadapan para Malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan diri-diri kalian, sesungguhnya orang-orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah “ (Ath-Thabrani)
Marhaban ya Ramadhan, selamat datang Ramadhan, Ya syahrus syiam
Mari kita menyambut dengan suka- cita
Seperti kegembiraan kita menyambut kedatangan tamu agung ,
Menyambut kehadiran seseorang yang kita nanti-nantikan.
Hendaklah jangan dipersoalkan datangnya sang Tamu Agung besok hari Jum’at atau hari sabtu , atau kapan . Mari kita ikuti para ‘alim yang ahli di bidangnya.
Jalani dengan penuh keyakinan, iman dan ikhlas.
Sekali lagi Marhaban ya Ramadhan, selamat datang Ramadhan
Wallahu a’lam bi shawab.