Segala puji bagi Allah, yang tidak ada yang bisa mencegah
atas apa yang Ia berikan, dan tidak pula ada yang bisa memberi terhadap apa
yang Ia cegah.
Bulan Ramadhan sebentar lagi akan kita jelang. Sebagai
seorang Muslim sudah semestinya kita menyambut Bulan Ramadhan ini dengan
suka-cita. Kemudian apa yang sebaiknya kita siapkan agar kita dapat meraih
segala kebaikan di bulan yang Mulia ini?
Ada beberapa hal yang dapat dikerjakan
sebagai berikut:
1)
Merasa senang dan gembira dengan kedatangan bulan
Ramadhan.
Senang atau gembira terhadap sesuatu tentu bukan hal
yang dapat dipaksakan begitu saja, melainkan terjadi karena adanya proses
hubungan yang terjalin baik dengan obyek yang dicintai. Demikian pula merasa
senang atau gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan juga tidak bisa
dipaksakan. Mereka senang menyambut
bulan Ramadhan, karena ybs memahami keutamaan Ramadhan dan mensyukuri masih
diberikan kesempatan pada berada di bulan yang sungguh sangat berharga untuk
meraih keridhaan Allah SWT. Dalam salah satu hadist Rasulullah SAW pernah
bersabda:”Barangsiapa yang merasa gembira dengan datangnya bulan Ramadhan, maka
Allah mengharamkan jasadnya dari semua neraka”
(Al Hadist/ Durratun Naashihiin)
2)
Muhasabah diri
Agama mengajarkan
kepada kita agar senantiasa mencermati terhadap amal yang kita kerjakan. Allah
SWT berfirman:” Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap jiwa melihat kepada dirinya apa yang telah ia persiapkan untuk
hari esok.” (Al Hasyr : 18) Oleh karena itu diperlukan muhasabah atau evaluasi terhadap diri kita serta prestasi beribadah
kita. Sebenarnya muhasabah itu dilaksanakan sepanjang waktu, bukan hanya waktu
jelang Ramadhan saja. Orang yang tidak mau melakukan evaluasi, tentu tidak akan
dapat mengetahui kemajuan atau kemunduran prestasinya. Bisa jadi ia menyangka
telah banyak berbuat sesuatu, padahal sebenarnya masih jauh dari apa yang
ditentukan. Maka Rasulullah SAW mengajarkan agar membuat perbandingan, kepada
hal yang baik (agama) untuk melihat , mencontoh ke atas (kepada orang yang
lebih taat, lebih ‘alim dsb) sedang perkara dunia (hal yang kurang baik) untuk
melihat ke bawah, agar orang dapat bersyukur.
3)
Memperbanyak istighfar dan taubat
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan dalam
kehidupan ini. Rentang panjang kehidupan yang dilalui acap kali membuat kita
terlena dalam khilaf dan dosa. Maka istighfar dan taubatlah pintu untuk
membersihkan kesalahan kita tsb, bahkan Allah akan memberikan jalan keluar dari
setiap kesempitan. Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang selalu menetapi
istighfar, maka Allah menjadikan baginya dari setiap kesempitan suatu jalan
keluar, dari setiap kesusahan suatu jalan penyelesaian, dan Allah memberinya
rezeki dari arah yang ia tidak duga-duga.” (Riwayat abu Daud dan Nasai dengan
sanad berpredikat sahih)
Rasulullah Saw
mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak istighfar, kendatipun beliau
sendiri telah mendapat ampunan atas semua dosa yang lalu dan yang kemudian.
Sekurang-kurangnya 70 kali atau 100 kali dibaca setiap harinya. Suatu pendapat
mengatakan tentang jumlah yang harus dibaca, minimal 100 kali pada pagi hari
dan 100 kali pada sore hari. Sebagian ahli shufi menetapkan kepada muridnya
pada permulaan perkaranya membaca istighfar 100 kali pada setiap pagi dan sore
hari, membaca shalawat nabi 100 kali serta membaca Laa Ilaaha Illallah 300 kali
lebih sedikit.
4)
Memperbaiki dan meningkatkan Silaturahmi
Allah SWT
berfirman:”Bertaqwalah kepada Allah, yang kau minta (hajatnya terpenuhi)
kepada-Nya, dan peliharalah pertalian persaudaraan/ kerabatmu (jangan kau
putuskan ikatan dengan mereka). (An Nisa 1)
Dalam salah satu
hadist, Rasulullah Saw pernah bersabda:”Amal yang paling cepat pahalanya adalah
silaturahmi, dan dosa yang disegerakan akibatnya adalah putusnya hubungan
persaudaraan dan penganiayaan.” (Al Hadist/ Tambihul Ghafilin)
Jelang Ramadhan
merupakan momen yang sangat baik, untuk meningkatkan silaturahmi. Demikian pula
dapat dipergunakan untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan manakala ada salah
paham (mis komunikasi) dan sebagainya, dapat diselesaikan sebelum bulan
Ramadhan tiba. Jadikan bulan Ramadhan benar-benar bulan ibadah, akan sangat
sayang bila diwarnai dengan perseteruan berkepanjangan. Maka memperbaiki
hubungan akan semakin menambah keharmonisan dalam keluarga ketika menjalankan
ibadah puasa, maka saatnya untuk saling meminta maaf.
5)
Melatih ibadah pada bulan Sya’ban
Sebenarnya ibadah atau amalan apapun tidak
memberikan dampak yang berarti, apabila tidak dikerjakan dengan ikhlas,
sungguh-sungguh dan istiqomah. Momen yang tepat menjelang bulan Ramadhan dapat
dimanfaatkan untuk melatih diri dan anggota keluarga meningkatkan ibadah,
seperti berpuasa, membaca Al- Qur’an, shalat malam, meningkatkan sedekah dan
sebagainya. Dari Aisyah ra, ia berkata:”Tidakkah saya melihat Rasulullah
menyempurnakan satu bulan puasa kecuali Ramadhan, dan tidaklah saya melihat
Rasulullah yang paling banyak puasanya kecuali bulan Sya’ban” (HR. Bukhari)
6)
Mempersiapkan bekal keperluan selama bulan Ramadhan
Banyak orang yang menyiapkan
bekal keperluan secara khusus menghadapi bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan
dengan harapan akan dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan khusuk.
Berbagai persiapan dilakukan, baik menyangkut tempat ibadah, pakaian shalat,
buku-buku bacaan agama bahkan ada pekerja berat yang dengan suka cita menabung
11 bulan untuk bisa menikmati dan menyempurnakan ibadah bulan Ramadhan.
7)
Meningkatkan kegiatan taklim
Menimba ilmu atau menghadiri kegiatan taklim akan
sangat bermanfaat untuk menyempurnakan ibadah puasa. Muadz bin Jabal pernah
mengatakan:”Belajarlah ilmu, sebab belajar itu adalah suatu kebaikan, dan
menimbanya adalah ibadah, sedang mengingatnya adalah tasbih, lalu mengadakan
penyelidikan padanya berarti jihad, kemudian mengajarkannya adalah shadaqah,
dan memberikannya kepada yang berhak adalah taqarrub, karena ilmu itu adalah
cara untuk menempuh derajat di surga. Ilmu adalah kawan di saat kesepian atau
di tengah pengasingan, ia sebagi penunjuk jalan kegembiraan, dan penolong saat
kesukaran, penghias di antara kawan, dan senjata penghalau musuh.”
Berbagai media taklim hampir dijumpai dimana-mana;
penghajian di Masjid, di Mushola di rumah-rumah, di media elektronik (TV,
Radio, internet) dsb. Orang dapat memilih yang disukai sesuai selera dan
kesempatan masing-masing.
Demikian sekilas amalan yang mungkin dapat dikerjakan
dalam rangka menyongsong bulan Ramadhan
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla
ilaaha illa anta, Astaghfiruka wa atuubu ilaika.
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji
bagi-Mu, Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunan dan
bertaubat kepada.Mu
Wallahu
a’lam bi shawab.
(A.Kuspriyanto,
Sumber: Tanbihul Ghafilin, Mahkota Pokok-2 Hadist Rasulullah, dan sumber lain)