Kamis, 15 Juli 2010

Welcome Romadhan 1431 H

Marhaban Ya Ramadhan 1431 H

PUASA Ramadhan sebentar lagi akan kita jalani. Sebagai orang yang beriman kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Dalam QS. Al-Baqarah (2): 183 Allah berfirman:”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”.

Gegap-gempita penyambutan Ramadhan terdengar di seantero dunia. Mulai dari budaya “padusan rame-rame”, (maksudnya mandi besar membersihkan badan agar bersih dan suci) baik di rumah maupun di Pemandian, bersih-bersih tempat ibadah, sampai acara penyambutan kolosal yang melibatkan kolaborasi berbagai elemen masyarakat dan budaya. Pendek kata, setiap elemen masyarakat muslim dengan berbagai profesi dan berbagai tingkatan mencoba menjadi bagian dari kebahagiaan bulan Ramadhan.

Kendatipun demikian, penyambutan kedatangan bulan Ramadhan ini tentu beragam bila ditinjau dari aspek ibadah, setidaknya menurut penulis ada beberapa kategori/ golongan.

Pertama, bulan Ramadhan disikapi sebagai suatu rutinitas (accepted as routine).
Kelompok ini , menyikapi kedatangan bulan ramadhan hanya sebagai suatu rutinitas. Kegiatan-kegiatan rutin ini biasanya ditandai dengan respon yang biasa saja, seperti bulan-bulan selain ramadhan, “bahasa Jawa: adem-ayem, sami mawon mboten wonten peningkatan ibadah”

Kedua, disikapi dengan rasa berat hati (recived with a sense of reluctance)
Kelompok kedua ini, hampir sama dengan kelompok pertama, akan tetapi dalam pelaksanaannya sering tidak ikhlas. Katanya: ”Sepertinya baru saja bulan Ramadhan, kok cepat sekali sekarang bulan Ramadhan lagi”, belum lagi sebentar lagi lebaran, harga-harga pada naik . Listrik naik , semua naik. Sementara penghasilan pas-pasan, nggak ada surplus-nya.” dsb.

Ketiga, disikapi dengan rasa senang atau gembira (accepted with pleasure or joy)
Kelompok ini, kelompok yang paling happy, karena diberikan kesempatan oleh Allah Swt untuk bertemu lagi dengan bulan yang bulan yang penuh barokah, rahmah dan maghfirah. Bulan yang agung yang penuh pahala. Bulan yang agung dimana amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan pahalanya, dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang menjalankan puasa dengan iman dan ikhlas semata-mata mengharapkan ridha dari Allah ‘Azza wa Jalla. Maka mereka pun dengan suka cita menyambutnya, Marhaban ya Ramadhan. Welcome Ramadhan, I really mis you. Kata Mbah Surip “I love you full.”
Konon markaban terambil dari kata Rahb yang berarti “luas” atau “lapang”, maksudnya menggambarkan suatu penyambutan selamat datang yang ditujukan kepada tamu dan diterima dengan dada lapang, penuh suka-cita, serta dipersiapkan tamu tersebut suatu ruangan yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkan ala prasmanan. Sehingga Marhaban Ya Ramadhan berarti selamat datang ramadhan, mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan tidak menganggap kehadirannya ‘mengusik’ suasana nyaman kita.

Dahulu Rasulullah SAW, ketika datang bulan Ramadhan beliau memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para Malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah (Ath-Thabrani)

Dalam salah satu lirik lagunnya Hadad alwi dilantunkan ,

Marhaban Ya Ramadhan Ya syahrul syiam
Selamat datang Ramadhan, bulan penuh ampunan
Selamat datang Ramadhan, bulan penuh ganjaran
Mari kita menyambut dengan hati gembira
Mari kita menyambut dengan hati bahagia

Marhaban Ya Ramadhan Ya syahrul syiam
Marhaban Ya Ramadhan Ya syahrul syiam
Allah jadikanlah Ramadhan bulan penuh berkah
Allah jadikanlah Ramadhan bulan penuh rahmah

Sekali lagi, marilah kita sambut Bulan Ramadhan 1431 H dengan suka cita, semata-mata mencari keridhaan Allah SWT.

Wallahu a'lam
A. Kuspriyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar