Minggu, 20 Juni 2010

Demand Intentions Science

Luruskan Niat Dalam Menuntut Ilmu

Allah SWT berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (QS. Al-Bayyinah : 5)

NIAT, begitulah kata orang semua harus dengan niat. Secara jujur, mungkin kita sendiri yang sebenarnya memahami tentang apa yang kita niatkan. Niat menurut istilah bahasa artinya bertujuan, sedangkan menurut syariat yaitu menghendaki sesuatu yang dibarengi dengan perbuatan. Adapun tempat niat ada di hati (anniyyatu qashdu syai-in muqtarinan bi fi’lihi wa mahalluha al qalbu).

Sahabat Umar r.a telah menceritakan , bahwa Nabi Saw. telah bersabda: ”Sesungguhnya semua amal perbuatan hanya bergantung kepada niatnya masing-masing, dan setiap orang hanya memperoleh apa yang diniatkan.” (Riwayat Khamsah) Imam Shafi’i berkaitan dengan hadist di atas, menyatakan bahwa di dalam hadist tersebut terkandung separuh ilmu (agama). Karena sesungguhnya amal perbuatan dalam agama itu ada dua yaitu amal batin dan amal lahiriah. Amal batin adalah niat yang merupakan pekerjaan hati.”

Syekh Mansyur Ali Nashif, dalam salah satu pembahasan tentang niat, menjelaskan bahwa Sahnya semua amal perbuatan yang dikerjakan oleh orang-orang mukallaf (baik amal perbuatan yang menyangkut ucapan atau pekerjaan, baik yang fardhu maupun yang sunnah) hanyalah dengan niat, yakni apabila disertai dengan niat. Kendatipun demikian menurut beliau hal demikian merupakan batasan (hashr) yang bersifat mayoritas (aktsari) bukannya keseluruhan (kulli), karena sesungguhnya ada amal ibadah yang sah sekalipun tanpa niat, seperti membaca Al-Qur’an dan adzan, sebagaimana sah pula meninggalkan hal yang diharamkan tanpa memakai niat sebelumnya sekalipun pahala bergantung kepadanya. Semua ungkapan tersebut menunjukkan wajib berniat dalam semua amal perbuatan.

Oleh karena itu, mungkin ada baiknya kita meluruskan niat dalam semua amal ibadah kita ,termasuk juga dalam mencari ilmu. Karena tidak cukup kita hanya dengan ucapan saja, sedangkan hati kita lalai dan lupa. Ada pepatah yang mengatakan ”Appearances are deceptive’ –’yang tampak lahir itu selalu dusta”. Maksudnya bila kita melihat sesuatu yang bagus janganlah kita mudah percaya sebab sering kali hanya penampilannya yang baik tapi niat sebenarnya buruk.

Menurut Syaikh Az-Zarnujiy dalam Ta’limul Muta’alim, disebutkan bahwa orang yang menuntut ilmu wajib berniat dalam usaha menghasilkan ilmu sebagai berikut:
· Berniat mencari Keridha-an Allah SWT
· Berniat mencari kebahagiaan akhirat;
· Berniat memerangi kebodohan dirinya dan segenap orang yang bodoh;
· Berniat menghidupkan agama Islam;
· Berniat mengabadikan agama Islam dengan ilmu;
· Mensyukuri kenikmatan akal dan kesehatan badan

Begitu pentingnya niat, sehingga Rasulullah SAW pernah mengingatkan, ” Banyak amal perbuatan yang berbentuk amal dunia, lalu menjadi amal akhirat sebab niatnya bagus; dan banyak amal akhirat yang karena buruk niatnya menjadi amal dunia.” Syaikhul Imamil Ajall Ustadz Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin Isma’il Ash-Shafar Al Anshariy membacakan syi’ir Imla’ Abu Hanifah:


Siapa saja gerangan, menuntut ilmu untuk hari kemudian
Untunglah dapat kemuliaan, anugrah Allah penunjuk jalan
Aduh, amat merugi penuntut ilmu nan suci
hanya buat sesuap nasi, dari hamba Ilahi.”

Wallahu a’lam bi ash-shawab (A.Kuspriyanto, dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar