Senin, 14 Juni 2010

Obat Hati Gelisah

Kunjungi Tiga Tempat

PADA suatu ketika datanglah seseorang kepada Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Ibnu Mas’ud r.a meminta nasehat, katanya: ”Wahai Ibnu Mas’ud berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah dan pikiranku kusut, makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak.” Maka Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya: ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu untuk mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang yang membaca Al Qur’an, engkau baca Al-Qur’an atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau engkau pergi ke majlis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah SWT. Atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau ber-khalwat beribadah kepada Allah SWT, umpamanya di tengah malam buta di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan salat malam, meminta dan memohon kepada Allah SWT ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobat dengan cara ini , engkau minta kepada Allah agar diber-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu bukan lagi hatimu.
Setelah orang itu pergi ke rumahnya, diamalkannya nasihat Ibnu Mas’ud r.a itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al-Qur’an, terus dia baca dengan hati yang khusu’. Selesai membaca Al-Qur’an, berubahlah kembali jiwanya, menjadi jiwa yang tenang dan tenteram, fikirannya jernih, kegelisahannya hilang sama sekali.

Memang tidak mudah mengobati hati yang sedang resah-gelisah, karena yang sakit ada di dalam tubuhnya. Mungkin akan lebih mudah orang mengobati penyakit luka di salah satu anggota badan, karena tampak dan dapat dilihat dengan mata. Oleh karena itu, resep pengobatannya tentu berbeda, harus bersifat bathiniyah. Ibnu Mas’ud ra memberikan advice penyakit gelisah ini dengan memberikan resep agar kita mengunjungi tiga tempat, yaitu:
Pertama, ketempat orang yang membaca Al Qur’an, kita membaca Al-Qur’an atau kita dengar baik-baik orang yang membacanya. Setiap mukmin yakin, bahwa membaca Al-Quran saja sudah termasuk amal yang sangat mulia, begitu pula mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Sebagian ulama mengatakan, bahwa mendengarkan orang membaca Al-Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya. Bukan hanya menjadi amal ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Allah SWT berfirman :”Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al A’raaf :204) Subhanallah, sungguh luar biasa fadhilah Al-Qur’an. Berdasarkan hasil penelitian Al Qahdi, di Klims Besar Florida, Amerika Serikat, penelitian itu berhasil membuktikan bahwa sekedar mendengarkan bacaan Al-Qur’an, seorang Muslim baik mereka yang berbahasa Arab maupun yang bukan dapat merasakan perubahan fisiologis yang besar. Seperti penurunan depresi, kesedihan bahkan dapat memperoleh ketenangan, menolak berbagai macam penyakit. Penemuan Qadi ini diperoleh dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Penemuan itu menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga mencapai 97 %, dalam memberikan ketenangan dan penyembuhan penyakit.

Kedua, kita pergi ke majlis pengajian/ majlis taklim yang mengingatkan hati kepada Allah SWT. Berbagai media majlis taklim dapat diikuti, lebih-lebih diselenggarakan di Masjid. Rasulullah Saw. bersabda:"Tidaklah satu kaum berkumpul dalam satu rumah Allah (masjid), membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan mendalaminya isinya, melainkan mereka diliputi rahmat, diberi ketenangan dan dikerumuni Malaikat serta dipuji di hadapan Malaikat-malaikat yang ada di sekitarnya." (HR. Abu Daud. Hadist ini diriwayatkan pula oleh Muslim dengan arti yang hampir sama dengan Hadist di atas).

Ketiga, kita cari waktu dan tempat yang sunyi, disana kita ber-khalwat beribadah kepada Allah SWT, umpamanya mengerjakan salat malam), dsb. Kata Ibnu Qayyin mereka yang ber-tafakur akan diberikan kekuatan hati. Ditutup pintu yang mematahkan cita-cita dan frustasi kemudian dibukakan pula baginya pintu kenikmatan dalam ibadah yang tidak pernah mengenyangkannya. Demikian pula sangatlah besar fadhilah mengerjakan shalat lail, Jabir r.a berkata: Nabi Saw. bersabda: "Sembahyang sunnat dua rakaat di tengah malam, dapat menghapus dosa-dosa."


Wallahu a'lam bi ash-shawab.(A.Kuspriyanto, dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar