Kamis, 07 April 2011

Nasihat Kejujuran


Mutiara Hikmah
Anakku Berusahalah Menjadi Orang Yang Jujur
Posting by : Mas Kus

MENANAMKAN nilai-nilai akhlaqul karimah kepada anak, memang bukan pekerjaan yang mudah. Demikian pula halnya, apabila ingin mengajarkan kepada anak- anak agar berlaku jujur. Rasulullah Saw pernah bersabda yang kaitannya dengan dorongan untuk melakukan kejujuran serta menjauhi kedustaan: ”Hendaklah kalian selalu jujur, karena kejujuran bisa menunjukkan kepada kebagusan dan kebagusan menunjukkan ke arah surga. Seorang laki-laki senantiasa jujur dan mencari kejujuran sehingga ia tulis disisi Allah sebagai orang yang suka kejujuran. Dan jauhilah kebohongan, karena kebohongan dapat menunjukkan kemaksiatan dan kemaksiatan menunjukkan ke arah neraka. Seorang laki-laki senantiasa bohong dan mencari kebohongan sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang suka kebohongan.” (HR Bukhari dan Muslim dari sahabat ibnu Mas’ud ra)

Syaikh Muhammad Syakir , seorang Ulama’ dari iskandariyah yang cukup masyhur dengan karyanya :”Washoyal Aba’lil Abna" ( Nasihat orang tua kepada anak) beliau mengatakan,
” Yaa bunayya akhrish ‘alaa antakuuna shodiqon fii kulli maa tukadditsu bihi ghoiroka, hirshoka ‘alaa nafsika wamaa lika, fainnal kadziba syarrunnaqooishi wal mu’aayib"

”Wahai anakku! Berusahalah menjadi orang jujur dalam semua yang engkau katakan kepada orang lain, baik pada dirimu sendiri maupun pada hartamu, karena berbohong adalah sifat kekurangan yang buruk dan a’ib (cacad)’

Lebih jauh beliau memberikan nasihatnya.
“Wahai anakku! Janganlah engkau terkenal bohong di hadapan kawan-kawan dan guru-gurumu, maka akibatnya seorang pun tidak akan membenarkan apa yang engkau katakan sekalipun benar.

“Wahai anakku!
Jika engkau melakukan perkara yang menyebabkan engkau mendapatkan tindakan dari gurumu, janganlah engkau berbohong kepadanya ketika engkau ditanya dan jangan berusaha menyandarkan kesalahan kepada salah seorang kawanmu, kalau telah terbukti engkau berbohong, maka engkau berhak mendapatkan tindakan berlipat ganda; tindakan karena kesalahan dan tindakan karena kebohongan. Jauh sekali tindakan ini akan dapat menyelamatkanmu dari tindakan Tuhanmu yang mengetahui apa yang engkau simpan dalam hatimu.

“Wahai anakku!
Sesungguhnya allah Ta’ala telah melaknat orang-orang yang bohong di dalam Kitab-Nya yang mulia. Maka apakah engkau rela dilaknat di sisi TuhanMu, sedangkan engkau termasuk para pelajar ilmu-ilmu agama.

“Wahai anakku!
Jika engkau berbohong sekali dan engkau selamat, dimana tidak ada seorangpun yang menyaksikanmu, maka kemungkinan kecil engkau bisa selamat pada kali yang lain, jika telah nyata kebohonganmu dengan saksi orang yang melihatmu.

“Wahai anakku!
Apabila engkau tidak takut kepada manusia, jika engkau berbohong kepada mereka, maka apakah engkau tidak takut kepada Tuhanmu yang mengetahui pengkhianatan (kebohongan) mata dan apa yang tersimpan di hati?

“Wahai anakku!
Jika seseorang berbohong sekali saja, maka akan terulang kembali lisannya untuk berbohong dan dia hampir tidak dapat jujur di dalam pembicaraan dan perkataan. Maka dari itu, jagalah benar-benar untuk berusaha jujur pada apa yang lewat dari lesanmu dan janganlah engkau terjatuh pada kebohongan kecil, walaupun karenanya jiwamu melayang.

Begitulah sebuah nasihat tentang kejujuran, yang memang tidak mudah untuk senantiasa menetapi kejujuran. Karena kejujuran merupakan kunci segala kebaikan dan jalan menuju keridhaan Allah Swt. Sebaliknya, kebohongan kunci segala kejahatan dan jalan menuju kemurkaan Allah swt.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar