Jumat, 29 April 2011

Memakmurkan Masjid


Membangun Masjid dan Membangun Ibadah
Posting by: Mas Kus

ADA anggapan sebagian orang yang mengatakan bahwa tugas memakmurkan masjid adalah tugasnya “pak Kaum” atau takmir masjid. Pendapat demikian kiranya bisa dimaklumi, mengingat bahwa secara umum masyarakat Muslim pada umumnya tidak mungkin akan sempat dan mampu mengurus langsung masjid mereka. Sementara mereka telah mempercayakan kepada pak kaum atau Takmir Masjid, sehingga seolah-olah segala hal ikhwal kemasjidan diserahkan sepenuhnya kepada mereka.

Memakmurkan masjid artinya bagaimana kita mengerjakan hal-hal yang semestinya untuk masjid , seperti memberikan hamparan atau permadani, membersihkannya, memberikan penerangan, mengurus bangunannya, dan mendatanginya secara rutin untuk menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. Pendek kata segala hal yang menyangkut masjid, baik pembangunan , renovasi fisik atau pemeliharaan fisiknya sebagaimana pernah dilakukan oleh Sahabat Utsman ra. Sewaktu beliau (Khalifah Utsman ra) bermaksud merenovasi masjid Rasul dengan memakai batu ukir, mencatnya memberinya atap kayu saj, dan meletakkan tiang-tiangnya pada fondasi batu, pada tahun tiga puluh Hijriyah, maka orang-orang memperbincangkan hal ini, lalu Khalifah Utsman menyebutkan hadist ini yang artinya kurang lebih: “Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:”Barang siapa yang membangun masjid dengan mengharapkan pahala Allah, niscaya Allah akan membangunkan hal yang semisal untuknya di dalam surga.” Di dalam riwayat yang lain disebutkan, “ Sebuah gedung di dalam surga.” (Riwayat Khamsah kecuali Abu Daud)

Maksudnya, barang siapa yang membangun Masjid, baik dengan tangannya, dengan hartanya, dengan kedua-duanya, dengan perintahnya, atau melalui anjurannya, kesemuanya itu dikategorikan sebagai pembangunan masjid. Dan pembangunan tesebut dikerjakan dengan mengharapkan pahala Allah, atau dengan kata lain karena demi Allah Swt, maka ia akan mendapat pahala tersebut. Adapun apabila karena ria dan pamer maka orang yang bersangkutan tidak akan mendapat pahala.

Disamping urusan pembangunan fisik masjid tersebut, juga yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana memajukan kegiatan ibadah pada umumnya. Oleh karena demikian kompleksnya tugas yang diamanahkan kepada pengelola masjid, maka sebenarnya memakmurkan masjid bukan hanya tugas fungsional Takmir masjid lewat petugas kebersihan atau seksi tertentu saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh kaum Muslimin. Lebih–lebih berkaitan dengan bagaimana kemajuan kegiatan ibadahnya , akan sangat diharapkan partisipasi aktif dan kepedulian seluruh komponen masyarakat muslim dalam upaya memakmurkan masjid ini.

Persoalan yang sering kita hadapi, justru masjid telah kita miliki dengan bangunan megah dan fasilitas yang representatif, akan tetapi ternyata sepi dari kegiatan keagamaan pada umumnya; seperti taklim, shalat lima waktu berjamaah, majlis dzikir, dsb.

Orang-orang yang memakmurkan masjid Allah swt, memang termasuk orang yang beruntung , karena disebutkan Allah swt :”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah; merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS at-Taubah: 18)

Demikian pula Rasulullah Saw menyebutkan mereka yang memakmurkan masjidnya Allah swt (HR Khamsah kecuali Abu daud), termasuk salah satu dari 7 orang yang yang mendapat naungan Allah kelak di hari yang tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya, yaitu atl : lelaki yang hatinya terpaut kepada Masjid. Dikatakan demikian karena kecintaannya yang sangat kepada masjid. Ia sering datang dan pergi ke mesjid untuk beribadah kepada Allah. Hal ini merupakan pertanda kesempurnaan iman dan kecintaannya kepada Allah swt.

Begitulah, pintu masjid-masjid Allah masih terbuka. Menunggu kehadiran dan uluran tangan memakmurkannya. Sebelum terlambat, pintu-pintu itu tertutup untuk selamanya.

Wallahu a’lam bi shawab.
(foto: Doc.Pry/Beduk Masjid LebakBulus/2011/4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar