Minggu, 13 Maret 2011

Mengapa Menyendiri?


Mutiara Hikmah
Menyoal Kesendirian; Berisiko?

RASANYA sejenak ingin menyendiri, jauh dari hiruk- pikuk ramainya suasana. Begitulah pada saat-saat tertentu seseorang kadang menginginkan suasana kesendirian. Lagi ‘bete’ misalnya , mau marah sendiri, mau ‘jengkel’ sendiri, ingin pergi sendiri atau ingin menumpahkan suasana emosional sendirian. Merenung, mengenang, ataupun apapun aktivitas yang dikerjakan ketika itu, yang pasti dalam kesendirian , lagi tidak ‘kepingin’ diusik privasinya. Tapi, kesendirian demikian tentu tidak boleh berlarut-larut, karena akan membawa hal yang tidak baik. Apalagi menyendiri di tempat sunyi, tidak produktif dan mengandung resiko.

Imam Ahmad melalui Ibnu Umar r.a telah mengatakan bahwa Nabi Saw. Telah melarang menyendiri, yaitu bila seorang lelaki menginap sendirian atau bepergian sendirian. Sementara itu, Imam Bukhari telah mengetengahkan melalui Ibnu Umar yang menceritakan bahwa Rasulullah saw telah bersabda:”Seandainya manusia mengetahui apa yang terjadi pada kesendirian sebagaimana yang telah kuketahui, tentulah tiada seorang pun yang mau berjalan di malam hari sendirian.”

Imam Ahmad telah mengetengahkan melalui Abdullah ibnu Amr Ibnul Ash, bahwa Nabi Saw. Pernah bersabda:”Seorang pengendara itu setan dan dua orang pengendara itu dua setan, sedangkan tiga orang (pengendara) adalah rombongan pengendara.”

Imam Ahmad telah mengetengahkan melalui sahabat Abu Hurairah r.a yang menceritakan bahwa Rasulullah saw, telah melaknat orang-orang berikut:
1. Lelaki yang menyerupakan dirinya dengan wanita
2. Wanita yang menyerupakan dirinya dengan lelaki.
3. Lelaki yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan kawin seumur hidupnya
4. Wanita yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan kawin seumur hidupnya
5. Pengendara padang sahara sendirian
6. Lelaki yang menginap sendirian.

Dalam Salah satu riwayat, asbaabul wuruudul Hadiits (sebab turunnya Hadist) tersebut, Imam Ahmad mengetengahkan melalui Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa seorang lelaki keluar dari Khaibar, lalu diikuti oleh dua orang lelaki dan lelaki lain yang mengikuti keduanya seraya berkata,”Berhentilah kamu, berhentilah kamu,” lalu memulangkan keduanya . Dia juga menyusul yang lain dan mengatakan ,”Sesungguhnya dua orang ini adalah dua setan, dan sesungguhnya aku terus mendesak keduanya hingga keduanya kembali. Apabila engkau sampai kepada Rasulullah, sampaikanlah salamku kepadanya dan ceritakanlah kepadanya bahwa kami di sini sedang mengumpulkan zakat kami. Seandainya zakat itu telah layak untuk dikirimkan, niscaya aku mengirimkannya kepada beliau.” Ketika lelaki itu sampai di Madinah, dia menceritakan kepada Nabi Saw. Apa yang telah dialaminya, maka sejak saat itu Rasulullah Saw melarang seseorang menyendiri.

Wallahu a’lam bi shawab
(Posting by : Mas Kus, Foto: Doc Pry/2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar