Minggu, 20 Maret 2011

Ziarah Ke Sunan Geseng



Catatan Perjalanan Ziarah Ke Sunan Geseng
Ahad, 15 Rabiul Tsani 1432 H
Posting by : Mas Kus

PAGI itu jam menunjukkan kurang lebih pukul 8 WIB, suasana pagi yang cerah, nampak sang Mentari bersinar dari upuk timur. Kami telah beranjak dari rumah menyusuri jalan raya Magelang-Semarang. Kali ini kami akan napak tilas berziarah ke Makam Wali Allah, yakni Sunan Geseng. Perjalanan kami telah sampai di depan terminal Secang. Dari terminal Secang perjalanan menuju ke makam Sunan Geseng kurang lebih 9 km, tepatnya berada di Dusun Tirto Kec. Grabak Kab. Magelang. Dua kilometer dari terminal Secang ke arah semarang, yakni sampai di pertigaan Dusun Krincing kemudian belok kanan lurus sampai di pasar Grabag, kemudian belok kiri menuju ke arah Dusun Tirto. Hanya dalam tempo kurang dari 20 menit sampailah di dusun Tirto.

Saatnya menapaki jalan menuju ke Makam Sunan Geseng yang berada di sebuah puncak bukit, di kaki gunung Andong. Ada puluhan trap yang harus didaki sampai di lokasi Makam. Trapnya cukup lebar, dan relatif nyaman untuk pendakian . Sekitar 10 menit berjalan sampailah kami di lokasi Makam Sunan Geseng.

Legenda Sunan Geseng

Masyarakat di sekitar makam, banyak yang meyakini bahwa makam yang ada di puncak bukit tersebut, dengan bangunan yang berbentuk cungkup, di dalamnya terdapat makam Sunan Geseng. Kendatipun ditemukan pula makam Sunan Geseng yang lain,yang terletak di dusun Jolosutro, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

Sunan Geseng,sering disebut pula Eyang Cakra jaya.Beliau menurut riwayat, merupakan murid Sunan Kalijaga. Konon keturunan Imam Jafar ash-Shadiq, yang bernasab: Sunan Geseng bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Muhammad Wahid bin Hasan bin Asir bin ‘Al bin Ahmad bin Mosrir bin jazar bin Musa bin Hajr bin Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al Baqir bin Ali Zainal al-Madani bin al-Husain bin al-Imam Ali k.w. Sementara itu, ada sumber yang mengatakan beliau keturunan tiga kerajaan besar di Tanah Jawa, yakni dari Trah Prabu Brawijaya dan Dewi Rengganis, kemudian Pangeran Sumono, Pangeran Kartosuro, Temenggung Wirantoko, Temenggung Wono Joyo, sampai ke Raden Mas Cokro Joyo. Adapun Dewi Rengganis, adalah putri dari P. Darmomoyo, putra Nyai Ageng Bagelan, keturunan trah Mataram Purbo, dan masih keturunan dari Pajajaran.

Menurut hikayat, setelah beliau mengikuti anjuran Sunan Kalijaga agar mengasingkan diri di suatu hutan untuk menjalankan lelaku beribadah kepada Allah. Di tengah-tengah lelakunya tersebut, hutan yang ditempatinya terbakar, tapi beliau tetap melanjutkan lelakunya, sesuai pesan sang Guru untuk jangan memutus ibadah, apapun yang terjadi, sampai akhirnya Sunan Kalijaga datang menjenguknya. Begitulah, ketika kebakaran itu berhenti dan Sunan Kalijaga menjenguknya, didapati Cakrajaya telah menghitam hangus, meskipun tetap sehat wal afiat. Maka beliau diberikan gelar Sunan Geseng.

Berwisata Ke Sekar Langit
Seusai napak tilas , dari Makam Sunan Geseng, kami melanjutkan perjalanan untuk menikmati keindahan Alam karunia Allah Swt, di sebuah kawasan wisata air terjun yang letaknya tidak jauh dari makam Sunan Geseng, tidak lebih 1 km dari makam, terdapat wahana wisata air terjun sekar langit, yang tepatnya berada di Ds. Tlogorejo, Kec. Grabag Kab. Magelang. Retribusi masuk hanya Rp.2000,- per orang , dipersilahkan bebas menikmati keindahan alam di kawasan obyek wisata tersebut. Dari pintu masuk berjalan sampai di lokasi air terjun sesuai jalur yang disediakan sekitar 0,5 km atau memakan waktu hanya 10-15 menit. Jalan sebagian sudah dipermanen, akan tetapi sebagian besar jalan menuju ke lokasi masih belum dipermanen.
Air terjun yang tingginya mencapai 20-30 meter tersebut, cukup menarik untuk dinikmati. Di bawah air terjun kami saksikan ada beberapa remaja atau wisatawan domestic yang sedang mandi atau berbasah-basah di sekitar tumpahan air terjun, sambil duduk di bebatuan besar yang ada di sepanjang sungai di Kawasan Sekar langit. Subhanallah, alam yang indah yang Allah telah karuniakan kepada manusia untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Pegunungan Telomoyo
Dari Wahana Wisata Air terjun Sekar langit, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Wana Wisata Pegunungan Telomoyo, Gunung Telomoyo secara geografis terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini berada pada ketinggian sekitar 1.900 m dpl dan merupakan gunung api yang berbentuk kerucut (strato). Gunung yang diapit oleh Gunung Merbabu, Gunung Andong dan Gunung Sumbing ini, memang tercatat belum pernah meletus. Para pendaki atau Wisatawan domestik bisa melakukan pendakian hingga ke puncak gunung dengan menggunakan kendaraan sepeda motor maupun jalan kaki.

Kami kebetulan melakukan perjalanan pendakian dengan menggunakan sepeda motor. Mengawali masuk ke kawasan Gunung Telomoyo, kami telah berada di pos penjagaan Kawasan Perhutani yang tepatnya berada di Dusun Dalangan Kec. Ngablak. Perjalanan dari Sekar Langit menuju ke Dusun Dalangan sekitar 9 km. Setelah mendapatkan kartu pengunjung dengan retribusi Rp.3.000 per orang , dipersilahkan sepuasnya menikmati alam pegunungan.

Perjalanan menuju ke puncak dari pos penjagaan masih cukup jauh sekitar 7 km-an. Kebetulan kami menggunakan sepeda motor, dapat berjalan cepat, namun hati-hati jaga diri terutama kalau kondisi sepi, disamping itu jalannya sebagian besar sudah rusak berlubang. Apalagi saat itu kondisi baru hujan, dan berkabut dengan suhu cukup dingin .Sehingga terpaksa kami mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan perjalanan sampai di puncak. Tapi yang jelas, cukup mnyenangkan menikmati keindahan alam pegunungan. Sambil berlibur, rekreasi bersama teman dan keluarga .

4 komentar:

  1. waduh gak bisa komentar ternyata banyak nama Sunan Geseng dimana yg asli?

    BalasHapus
  2. ada di Piyungan ,ada di Purworejo,dan ada lagi di Kutan Lendah.

    BalasHapus
  3. i will visit this makam insyallah next week..

    BalasHapus