Senin, 14 Maret 2011

Renungan Jiwa


NASIHAT KEPADA DIRI SENDIRI
Imam Al ghazali : “Bekerjalah Dalam Sisa Umurmu…”


Firman Allah Ta’ala :”Berilah peringatan, sebab sesungguhnya peringatan itu dapat memberikan kemanfaatan pada kaum mukminin.” (QS. Dzariat: 55)
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Hasyr 18)

IMAM Al-Ghazali memberikan nasihat berkaitan bagaimana memotivasi atau memberikan peringatan terhadap diri sendiri, agar selalu mengadakan penjagaan dan perhatian . Berikut kutipan nasihat beliau sebagai berikut:

“Engkau tentunya sudah memaklumi bahwa sunatullah itu tidak akan ada perubahannya. Segala sesuatu pasti ada yang menyebabkan. Kebahagiaan dunia dengan sebab beramal, maka begitu pulalah halnya dengan kebahagiaan di akhirat. Tuhan dunia dan akhirat hanya satu jua yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Setiap manusia tidak akan memperoleh sesuatu melainkan apa yang diusahakannya. Jikalau engkau sudah membuang banyak waktu untuk usahamu dalam keduniaan, maka sudah berapa banyakkah waktumu yang kau gunakan untuk mengusahakan kebahagiaanmu di akhirat.

Hai jiwa. Adakah engkau sudah menyediakan segala sesuatu yang pasti akan kau butuhkan di waktu menghadapi musim dinginmu nanti, yang waktunya sangat lama sekali? Sudah cukupkah persediaanmu sepanjang musim dingin yang amat lama itu? Sudahkan kau sediakan pakaian tebalmu, makananmu, kayu bakarmu, dan semua yang menyebabkan keselamatanmu di hari dingin itu?

Jangan sekali-kali engkau hanya menyerahkan semua itu kepada kemuliaan, keutamaan dan kedermawanan Tuhan, tanpa bersedia dan mengusahakan bekalnya sama sekali. Janganlah ini kau lakukan. Sebabnya ialah jikalau yang sedemikian itu engkau lakukan, maka betul-beul engkau tersesat dan keliru jalan pemikiranmu.

Dapatkah engkau menghadapi musim dingin tanpa memiliki baju tebal, makanan yang cukup dan kayu bakar yang bertumpuk-tumpuk? Engkau masih mempunyai waktu untuk mengusahakan itu dan tidak banyak lagi waktu itu. Waktu hanya tinggal beberapa saat saja, jika dibandingkan dengan lamanya musim dingin yang hendak kau hadapi. Beribu-ribu tahun berlangsungnya musim dingin itu dan bahkan berjuta-juta atau bermilyar-milyar tahun, sedang waktumu yang lapang kini hanyalah beberapa tahun sebelum engkau meninggalkan dunia fana ini saja. Engkau masih kuasa melakukan ini, lakukanlah sesegera mungkin.

Janganlah sekali-kali engkau menyangka bahwa di musim dingin itu engkau akan dapat sejahtera tanpa memiliki bekal-bekal yang sempurna sebagaimana yang disebutkan diatas. Sekarang ingatlah bahwa yang dimaksud musim dingin itu ialah alam akhirat nanti. Bekalnya ialah amalan-amalan yang baik. Kesengsaraan yang akan dialami ialah neraka.

Insaflah bahwa kepanasan atau kedinginan neraka itu tidak dapat ditanggulangi melainkan dengan benteng yang kokoh yang berupa ketauhidan dan kepada Allah Ta’ala serta pertahanan yang kuat yang berupa keta’atan pada-Nya.

Kiranya cukuplah sudah keutamaan Allah yang dilimpahkan padamu itu, sebab engkau telah ditunjuki jalan mana yang semestinya harus kau lalui. Jalan itu mudah sekali dan inilah yang dapat menolak siksa-Nya. Jadi benteng itulah yang harus kau rebut.

Perhatikanlah hai jiwa, tubuh mana yang engkau pakai menghadap ke hadlirat Allah nanti, lisan mana yang akan kau gunakan menjawab pertanyaan-Nya.

Karena itu siapkanlah jawaban untuk setiap pertanyaan-Nya. Dan usahakanlah yang benar dalam memberikan jawaban itu. Bekerja dalam sisa umurmu yang tidak seberapa lagi ini untuk persediaan menempuh masa-masa yang lama tanpa ada batasnya.

Gerakkanlah usahamu di perumahan yang fana ini untuk bekal hidup di perumahan yang baka nanti. Jangan lalai beramal dalam negeri yang penuh dengan kesedihan dan kesukaran ini, untuk mendapatkan negeri yang penuh kenikmatan yang kekal dan abadi.

Ingatlah bahwa agama itu tidak ada pergantiannya, keimanan tidak ada pertukarannya, dan tubuh tidak ada penyusulannya. Maka barangsiapa yang memperhatikan itu setiap siang dan malam, maka akan mudahlah berkendaraan kesana itu, sekalipun di dunia ia mengalami kesukaran. Resapkanlah dan ikutlah nasihat ini, hai jiwa. Terimalah dengan gembira dan amalkanlah.

Demikian sebuah nasihat, yang mungkin terlalu berat bagi kita yang awam ini. Akan tetapi, setidaknya ada yang bisa kita coba amalkan untuk memperbaiki diri, sebelum kita tidak punya kesempatan lagi untuk melakukan apapun.

Wallahu a’lam bi shawab
Posting by : Mas
(Foto: Doc Pry/March '2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar