Minggu, 09 Mei 2010

Mutiara Hikmah (5)

Anjuran Untuk Menghormati Pembantu

Suatu riwayat yang pernah dialami sahabat nabi namanya abu dzar r.a, ketika itu berada di Rabdzah, suatu tempat kurang lebih tiga mil dari Medinah. Di tempat itu, beliau disertai budaknya kebetulan berjumpa dengan Al-Ma’rur. Beliau memakai baju burdah dan budaknya pun memakai pakaian yang sama, maka Al-Ma’rur berkata kepadanya, “Seandainya engkau memakai kedua baju burdah itu, niscaya hal itu merupakan suatu perhiasan bagimu.” Pada saat itulah Abu dzar r.a menceritakan apa yang pernah dilakukan terhadap seseorang , sehingga berakibat beliau dingatkan oleh Rosulullah Saw terhadapnya, ketika ia pernah mencaci (bertengkar) dengan seorang lelaki (yang menurut riwayat lelaki itu bilal r.a). Kemudian lelaki itu mengadukan perihal tersebut kepada Rosulullah Saw. Ketika Abu dzar r.a bertemu dengan Rosulullah Saw, beliau bersabda kepada Abu dzar r.a: “Hai Abu Dzar, sesungguhnya engkau adalah seseorang yang di dalam dirimu masih terdapat kejahiliyahan. Mereka (buda-budak itu) adalah saudara-saudaramu juga, Allah telah menjadikan diri mereka berada di bawah kekuasaanmu, karena itu berilah mereka makan seperti yang kamu makan, dan berilah mereka pakaian seperti pakaianmu, dan janganlah kamu membebani pekerjaan yang tidak mereka mampu, jika kamu terpaksa membebani mereka maka bantulah mereka”. (Riwayat tsalatsah)
Saudara...
Kini sering kita saksikan banyak perlakuan yang kurang manusiawi yang terjadi kepada para pembantu rumah tangga, bahkan tidak jarang kita saksikan peristiwa kekerasan yang mengarah pada penyiksaan fisik sehingga tidak sedikit yang menderita bahkan sampai meninggal dunia. Sungguh memprihatinkan fenomena demikian, begitu kurang beruntungkah saudara kita yang sering disebut “Pembantu”.
Sungguh berat apa yang dialami para pembantu, dengan imbalan upah yang relatif rendah, karena rata-rata dibawah UMR, kerja yang hampir sehari-semalam ‘non stop. Kenapa tidak, ketika para pekerja umumnya sudah menunaikan tugasnya, sudah bisa nyantai. Sementara para pembantu, hampir setiap saat di perlukan bantuannya oleh Sang Majikan harus stand by, lagi saatnya tidur pun oleh sang majikan dibangunkan. Itupun sering belum tentu memenuhi apa yang diharapkan sang Majikan. Agama mengajarkan kepada kita untuk menghormati mereka, karena mereka adalah saudara-saudara kita juga, mereka adalah makluk Allah SWT, bahkan Rosulullah pernah bersabda : “ Seorang hamba yang tulus ikhlas terhadap tuannya dan beribadah kepada Rabb-Nya dengan baik, maka baginya pahala dua kali lipat (yakni pahala ikhlas dalam berkhidmat kepada Tuannya dan pahala menunaikan hal-hal yang difardhukan oleh Allah) (Riwayat Tsalasah) .(sumber: Attajul Jaami' Lil Ushuul Fil Ahaaditsir Rasuul / Mahkota Pokok-2 Hadis Rasulullah Saw)

Jangan Sakiti Dia
Bagaimanapun situasinya keberadaan Pembantu sangat dibutuhkan dalam sebuah rumah tangga. Meskipun kadang-kadang tidak selalu dapat menyelesaikan persoalan sebagaimana yang diharapkan Majikan, bahkan kadang membuat "jengkel' sang Majikan. Apa yang pernah terjadi pada Abu Mas’ud Albadry r.a. Mungkin beliau sangat kesal terhadap kelakuan pelayannya. “Ni pembantu, dah kebangeten, masak majikannya bekerja dia malah enak-enakan tidur, ngorok lagi”. Ketika beliau mencambuk dengan pecut seorang pelayannya, tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang :”Ketahuilah hai Abu Mas’ud bahwa Allah lebih kuasa darimu untuk membalasmu dari pada budak itu.” Pada mulanya Abu Mas’ud tidak menghiraukan suara itu karena sangat marah. Namun ketika ia menoleh kea rah suara tersebut, mendadak Abu Mas’ud terkejut, karena yang bersuara itu ternyata Rosulullah Saw. Kemudian Abu Mas’ud berkata:”Ya Rosulullah, aku tidak akan memukul budak sekali lagi untuk selamanya.” Bahkan pada riwayat yang lain menyebutkan Abu Mas’ud berkata : “Aku merdekakan dia karena Allah”. Kemudian Rasulullah Saw berkata :”Andaikan tidak Anda merdekakan niscaya anda akan terbakar dalam api neraka.” (Sumber : Irsyadul Ibad)












Tidak ada komentar:

Posting Komentar