Kamis, 13 Mei 2010

Mutiara Hikmah: Dibalik Kisah Barshisho dan Putri Raja

Janganlah Tergoda Rayuan Syaitan

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan Rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. An Nuur : 21)

Tersebutlah sebuah kisah, pada zaman bani Israil ada seorang Ahli ibadah, yang bernama Barshisho. Dia adalah orang yang mustajab do’anya, sehingga namanya masyhur di kalangan masyarakat pada waktu itu. Banyak orang yang minta tolong kepadanya, dan setiap orang sakit, yang dibawa kepadanya, ternyata diberikan sembuh dari penyakitnya. Pengobatannya cukup 'murah-meriah', tidak perlu biaya mahal”, cukuplah dido’akan saja , “sembuh”.
Nampaknya sepak-terjang Barshisho telah mengusik kerajaan Iblis, karena pengabdian sosialnya yang ikhlas tersebut akan membahayakan tatanan di negeri “iblis”. Lalu iblis pun segera memerintahkan pasukannya, para setan-setan untuk menaklukkan Barshisho. Disebarkan pengumuman se-antero negeri : “Pengumuman. Barangsiapa yang sanggup menaklukkan “ini orang” akan diberikan hadiah menarik". Maka dari sekian pendaftar, ifrit (syaitan) yang mendaftarkan pertama kali.
Maka setelah menyiapkan perbekalan secukupnya, berangkatlah Ifrit melaksanakan tugas “strateginya” untuk menyiapkan perangkap dengan jalan membuat stress berat putri raja yang sangat cantik. Sang Raja melihat putrinya yang ia sayangi sakit “ingatannya” , bingunglah dia, dan ikhtiar pun dilakukan dengan berbagai cara. Mulai pengobatan modern, alternatif bahkan sampai pengobatan yang “tradisional banget”. Akan tetapi, ternyata usaha yang dilakukan tidak membawa kesembuhan. Pada saat demikian, datanglah syaitan yang menjelma sebagai manusia memberikan petunjuk “Jika putrimu ingin segera sembuh, coba bawalah ke “Mbah Barshisho”, pasti cepat sembuh.
Syaitan Tidak Akan Berhenti Menggoda
Singkat cerita dibawalah putri raja ke rumahnya, dan setelah dido’akan oleh mbah Barshisho, sungguh mustajab langsung sembuh. Tetapi aneh, setelah dibawa pulang ke rumah ternyata penyakitnya kambuh lagi. Ini dari bagian strategi Syaitan, maka disarankan putrinya agar mondok saja di rumah Mbah Barshisho untuk menjalani pengobatan hingga benar-benar sembuh.
Hari demi hari pun berlalu, Mbah Barshisho menjalani kesehariannya, puasa setiap hari, dan sholat di malam harinya, seolah-olah keberadaan putri raja suatu hal yang biasa, tidak menarik perhatiannya.
Waktupun berjalan, Syaitan memang benar-benar cerdas, setiap kali akan menjalani pengobatan atau makan, putri itu dipermainkan dan dibuka auratnya di hadapan Barshisho, dan setiap kali itu pula Barshisho memalingkan pandangannya. Begitulah tidak henti hentinya syaitan membangkitkan nafsu birahinya. Sampai suatu saat Barshisho dapat melihat wajah ayu dari kecantikan wajah putri tersebut.
Dalam hatinya berkata:”prikitieuu…, ini wajah cantik buanget, tak kuduga – tak kusangka ada wanita secantik bidadari ‘mangejo wantah”. Hingga akhirnya runtuhlah pertahanan iman Barshisho, tidak mampu lagi membendung nafsu-nya, hingga akhirnya Sang putri hamil".
Ketika Sang Putri Hamil
Setelah mengetahui kalau Sang Putri hamil Barshisho pun menjadi bingung. “Aduh celaka ini gimana, nikmat membawa sengsara, bukankah aku Tokoh Agama yang telah melanglang buwana dengan kearifan? Lalu , kutaruh dimana mukaku ini kalau orang sampai pada tahu? Belum lagi kalau bapaknya tahu, aku bisa dituntut karena pelecehan seksual!” Begitu bertubi-tubi kata kerisauan hatinya.
Dasar Syaitan memang cerdik, ia pun memberikan saran komprehensif ” Sho…, jelas, kamu akan ketahuan dan tidak akan selamat dari hukuman ayahnya. Kecuali kalau kau membunuhnya, lalu tanamlah di halaman biaramu ini. Selanjutnya kau punya alibi, bilang sama bapaknya bahwa putrinya sudah mati dan sudah dikubur. Pasti mereka akan percaya padamu.”
Maka eksekusi pun dilaksanakan , si putri raja telah dikubur sesuai arahan syaitan. Benar, tidak lama kemudian datanglah utusan kerajaan menanyakan putri rajanya, dan ia menjawab bahwa ia telah mati dan dikubur di halaman biara. Mereka percaya dan pulang ke istana.
Singkat cerita, utusan raja menghadap dan melaporkan tugasnya. Akan tetapi Sang Raja, nampaknya tidak begitu yakin akan kematian putrinya. Setan memang cerdas, dia juga memberikan informasi kepada Sang Raja: ”Sebetulnya putri tuan Raja itu diperkosa oleh Barshisho hingga hamil, dan karena takut dihukum, maka putri tuan dibunuh dan dikubur. Kalau tuan Raja tidak percaya, silahkan dibuktikan.” Maka berangkatlah Sang Raja diikuti beberapa pengawalnya ke rumah Barshisho, mereka langsung menggali kuburan putrinya. Ternyata benar, putrinya mati dibunuh.
Melihat kenyataan yang ada, sang Raja marah bukan kepalang:” Tangkap dan hukum gantung Barshisho!”
Akhir Kehidupan Barshisho
Episode terakhir kehidupan Barshisho ada di tiang gantungan. Detik-detik terakhir yang menentukan. Syaitan memang cerdas dan licik. Ia menawarkan bantuan. Katanya: “Sho.., jujur akulah sutradara petualangan ini, dan sekarang tiada seorangpun yang dapat menolongmu kecuali aku, tapi dengan syarat kamu mau bersujud kepadaku 1 kali.” Jawab Barshisho”Mana mungkin aku sujud, dalam keadaan demikian?” Kata Syaitan: “Nyantai saja Sho.., cukup dengan menganggukkan kepala sebagai isyarat.”. Maka Barshisho segera mengangguk.
Dasar Syaitan, setelah Barshisho melaksanakan perintahnya, ia pun pergi: “Maaf, selamat tinggal ya. Aku tidak mau tahu urusanmu, aku cuci tangan dari perbuatanmu itu. Matilah kamu Sho.. di Tiang gantungan.”
Allah SWt berfirman : “Tipu daya syaitan menyuruh manusia agar kafir, dan sesudah manusia itu kafir, maka dengan liciknya ia berkata:”Aku cuci tangan dari (perbuatanmu itu), aku sangat takut kepada Allah penguasa alam.”Lalu akibatnya kedua masuk neraka, kekal di dalamnya, itulah balasan orang yang ndalim” (QS. Hasyr 16-17)
Hikmah Dibalik Peristiwa
Demikian tadi sebuah kisah perjuangan hidup seseorang (yang kebetulan sebagai Tokoh agama). Ternyata godaan syaitan telah mengubur ‘ketokohannya’, mencoreng ajaran agamanya bahkan meluluh-lantakkan semua amal baiknya. (na’udzubillahi min dzaalik).
Abul Laits mengatakan bahwa manusia itu mempunyai empat (4) musuh yang sangat memerlukan kesungguhan untuk menghadapinya :
Pertama, dunia (kehidupan dunia).
Kedua, Nafsu. Nafsu adalah sejahat-jahat musuh. Sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abas r.a :”Musuhmu yang paling sangat (berbahaya) ialah nafsumu yang dia itu diantara dua lambungmu (rusukmu).”
Ketiga, Setan dari Jin (maka agar kita selalu memohon perlindungan kepada Allah ta’aala dari tipu dayanya).
Keempat, syaitan dari manusia.
Maka kita agar berhati-hati dari padanya, karena dia lebih dasyat dari pada syaitan dari jin. Sebab syaitan dari jin itu menyesatkan hanya dengan bisik-bisik. Adapun syaitan dari manusia, menyesatkannya dengan nyata bisa dilihat, berhadapan bahkan dengan memberikan pertolongan juga.
(A.Kuspriyanto /Mey,2010, Sumber: Tanbiihul Ghaafiiliina, Durratun Naashihiin, dll)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar